Senin, 13 Maret 2017

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN DI LIHAT DARI KONDISI PASTI

MAKALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI ATAU PERUSAHAAN DI LIHAT DARI KONDISI PASTI
logoupnnyar

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
·      Nisa Praya Fitra Rahmasari             1642010005
·      Dama Rindhu Agansa                     1642010023
·      Dewi Shintiyah                                1642010027
·      Nasiatul Firdaus                              1642010041

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2017





KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Teori Organisasi dan Administrasi, dengan judul “pengambilan keputusan dalam organisasi atau perusahaan di lihat dari kondisi pasti” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Melalui makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk dapat  mengambil keputusan dalam sebuah kondisi pasti. Kami kelompok 4  menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu melalui sarana, serta dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga laporan  ini ke depan mampu  memberi manfaat kepada pembaca dalam mencari gambaran mengenai pengambilan keputusan pada umumnya. Pada akhirnya kami kelompok 4 berharap kritik dan saran guna perbaikan penulisan yang akan datang.

Wassalamu’alaikum wr.wb


                                                                                    Surabaya, 08 Maret 2017


Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengambilan Keputusan.................................................................. 3
2.2 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan............................................. 4
2.3 Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti................................. 5
2.4 Contoh Kasus Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti....... 10
2.5 Analisis Pemecahan Masalah/Kasus Pengambilan Keputusan dalam Kondisi
      Pasti................................................................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 20
3.2 Saran.............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 21









Konsekuensi utama dari setiap tugas dan jabatan kepemimpinan adalah mengambil keputusan. Hal ini berarti secara implisit terlihat bahwa sukses tidaknya seseorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan tidak semata-mata akan dinilai dari kemampuan melaksanakan kegiatan operasional tetapi yang terpenting akan dilihat dari kemampuan mengambil keputusan (decision making). Maksudnya pemimpin mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat serta keputusan itu dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu tepatlah bila dikatakan bahwa inti dari kepemimpinan dalam organisasi adalah pengambilan keputusan.
Suatu keputusan tidak akan memiliki tingkat keakuratan yang kuat jika tidak didukung berbagai informasi yang ada, berbagai input informasi yang diterima akan dianalisis secara komprehensif oleh pihak manajemen perusahaan untuk dibentuk suatu rekomendasi keputusan yang bersifat alternatif dan selanjutnya alternatif keputusan yang ditawarkan itu diambil mana yang terbaik.
Suatu pembuatan keputusan yang dilakukan secara komprehensif akan menghasilkan kesimpulan yang bersifat komprehensif juga. Pengungkapan yang seperti ini dapat disetarakan dengan pengkajian yang dilakukan secara satu sektoral saja akan menghasilkan analisa yang satu sektoral saja, dan pengkajian yang dilakukan secara menyeluruh akan menghasilkan analisa yang menyeluruh juga. Pada makalah ini kita akan membahas tentang pengambilan keputusan dan pengaruhnya terhadap suatu organisasi bisnis.




1.     Apa yang dimaksud dengan  pengambilan  keputusan ?
2.     Apa saja langkah-langkah dalam  pengambilan keputusan ?
3.     Apa yang dimaksud pengambilan  keputusan dalam kondisi pasti ?
4.     Kasus seperti apa yang berkaitan dengan pengambilan  keputusan dalam kondisi pasti ?
5.     Bagaimana analisis pemecahan  masalah  atau kasus pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ?

1.     Mengetahui bagaimana pengambilan  keputusan
2.     Mengetahui langkah-langkah dalam mengambil keputusan
3.     Memahami definisi dari pengambilan  keputusan dalam kondisi pasti
4.     Memahami kasus yang berkaitan dengan pengambilan  keputusan dalam kondisi pasti
5.     Mampu  menganalisis pemecahan  masalah  atau kasus pengambilan keputusan dalam kondisi pasti

 



2.1   Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah , hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan.
Hakikat pengambilan  keputusan (decision making) adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan untuk memilih satu atau lebih dari sejumlah alternatif dalam rangka usaha mencapai hubungan yang direncanakan dalam organisasi. Dalam organisasi, keputusan yang merupakan kegiatan pimpinan yang  dilakukan pada semua tingkatan  organisasi  untuk memecahkan masalah dalam suatu organisasi.
Pada umumnya, suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permas  alahan atau  persoalan (problem solving). Dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai.
Ada empat kondisi yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:
a.     Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty),
Kondisi kepastian merupakan kondisi dimana pengambil keputusan mempunyai informasi yang lengkap mengenai masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan hasil yang mungkin diperoleh, sehingga pengambil keputusan dalam kondisi yang pasti,  dirinya dapat mengontrol dan mengantisipasi sepenuhnya terhadap kejadian yang akan timbul.
b.     Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko (risk),
Risiko merupakan kondisi yang dapat diindentifikasi, didefinisikan, diprediksi kemungkinan terjadinya dan kemungkinan hasil dari setiap alternatif yang diambil, biasanya kondisi yang demikian itu timbul jika pengambil keputusan dalam keadaan keterbatasan informasi yang berkaitan dengan keputusan yang akan ditetapkanya, sebaliknya , suatu risiko tidak akan terjadi jika pengambil keputusan dapat merumuskan suatu kemungkinan secara obyektif.
c.     Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (uncertainty) dan
Merupakan kondisi dimana pengambil keputusan tidak memiliki informasi yang diperlukan dalam pengambil keputusan. Dalam hal yang demikian, pengambil keputusan juga tak mampu untuk menetapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebagai hasil dari pemilihan alternatif yang diambilnya. Karena keputusan yang diambil bersifat spekulatif, dan sering kali mengandalkan intuisi yang semata sebagai pedomanya.
d.     Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik (conflict).
                        Pengambilan keputusan dengan kondisi konflek terjadi apabila alternatif keputusan yang harus dipilih atau diambil berasal dari pertentangan atau persaingan dari dua atau lebih pengambil keputusan.
            Pada dasarnya pengambilan keputusan dilakukan secara beruntun dan terus-menerus, artinya bahwa pengambilan keputusan tidak hanya sekal, tetapi dilaksanakan secara terus-menerus sesuai dengan masalah yang dihadapi. Adapun proses pengambilan keputusan itu sendiri terdiri dari beberapa langkah dan banyak dikemukakan oleh para ahli yang masing-masing tidak sama.
1.     Herbert Simon mengemukakan ada 3 tingkatan utama dalam pengambilan keputasan yakni  :
-       Kegiatan inteligensia : terdiri dari penyelidikan keadaan lingkungan untuk menyiapkan keputusan
-       Kegiatan merancang atau mempolakan : artinya mendapatkan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan arah tindakan yang akan diambil.
-       Kegiatan pemilihan : atinya pemilihan yang tepat yang harus diambil setelah diseleksi diantara beberapa alternatif arah tindakan yang ada.
2.     WH. Newman mengemukakan bahwa pengambilan keputusan menyangkut 4 tahap pokok yaitu :
-       Menentukan diagnosis dari masalah yang sebenarnya
-       Pemikiran satu atau lebih pemecahan yang baik
-       Proyeksi dan bandingkan konsekuensi dari pada alternatif itu
-       Beri penilaian perbedaan dari sejumlah konsekuensi tersebut dan pilahlah langkah tindakannya
Selain hal tersebut diatas ada pula beberapa tahap guna memudahkan  pengambilan keputusan untuk bisa mendorong kepada terciptanya keputusan yang diinginkan. Adapun tahap-tahap tersebut adalah :
a.     Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti
b.     Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali
c.     Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih terspesifik
d.     Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan  model atau alat uji yang akan dipakai
e.     Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya
            Dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Pasti artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentang hasil dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty) yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal :
1.     Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti.
2.     Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
3.     Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
4.     Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
5.     Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
6.     Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain, teknik pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian
Berikut teknik penyelesaian pengambilan keputusan kondisi pasti diantaranya adalah :
1.     Linear Programming atau Pemrograman Linier
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan biaya.

Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang melekat, yaitu :
-       penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau minimisasi
-       kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
-       ada beberapa alternatif penyelesaian
-       hubungan matematis bersifat linear
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:
-       certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
-       proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala.
-       additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan aktivitas individu.
-       divisibility (bisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
-       non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai jawaban atau variabel tidak negatif. Dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Linear Programming, ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua. Sedangkan metode simpleks bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan dua atau lebih.

2.     Analisis Jaringan
Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis jaringan digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari serangkaian pekerjaan. Masalah masalah yang dimaksud antara lain adalah :
a.  Waktu penyelesaian dari serangkaian pekerjaan tersebut
b. Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan serangkaian   pekerjaan tersebut
c.  Waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan
Analisis jaringan ini pertama kali dikembangkan oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton yang dibuat untuk keperluan perusahaan pesawat terbang Lockhead. Metode yang biasanya digunakan sering disebut dengan PERT yang merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Tachnique. Tanpa bermaksud meniru, ada juga metode CPM (Critical Path Method) yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah jaringan ini. Perbedaan utamanya adalah, CPM lebih menekankan pada efisiensi biaya pelaksana serangkaian pekerjaan, dengan mempercepat salah satu atau beberapa kegiatan dalam rangkaian pekerjaan tersebut.
Beberapa contoh serangkaian pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan analisis jaringan antara lain adalah :
a.    Serangkaian pekerjaan membangun jembatan
b.    Serangkaian pekerjaan membangun gedung
c.    Serangkaian pekerjaan produksi
d.    Serangkaian pekerjaan mengganti mesin yang rusak, dll.
Beberapa istilah dalan analisis jaringan antara lain adalah :
1. Aktivitas, adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan sumberdaya (waktu, tenaga, biaya). Aktivitas ini biasanya disimbolkan dengan anak panah
2. Kejadian, adalah permulaan atau akhir dari sebuah aktivitas, dan disimbolkan dengan sebuah lingkaran
3. Jalur kritis adalah sebuah jalur yang waktu penyelesaian serangkaian pekerjaannya paling besar/panjang
4. Earliest Start Time (ES), adalah waktu paling cepat untuk memuali sebuah aktivitas
5. Lates Start Time (LS), adalah waktu paling lambat untuk memulai sebuah aktivitas
6. Earliest Finish Time (EF), adalah waktu peling cepat untuk selesainya sebuah aktivitas
7. Latest Finish Time, adalah waktu paling lambat untuk menyelesaikan sebuah aktivitas

3.     Analisis Antrian
Analisis antrian diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun 1909 yang masalahnya pada Operator telepon yang menjadi kuwalahan melayani para penelpon di waktu-waktu sibuk sehingga penelpon harus antri cukup lama menunggu giliran untuk dilayani.  
Teori antrian dirancang untuk memperkirakan berapa banyak langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah.
Macam-macam aturan antrian :
1.     FIFO: First in First out
Kedatangan pelanggan pertama menerima pelayanan lebih dulu.
Contoh: Membeli tiket bioskop
2.     LIFO: Last in First out
Kedatangan terakhir menerima pelayanan lebih dulu.
Contoh: pembongkaran barang dari truk
3.     Random (acak)
Penerimaan pelayanan secara acak
Contoh: penanganan terhadap pasien gawat di rumah sakit, pengawasan mutu barang dalam quality control.
      2.4 Contoh kasus pengambilan  keputusan dalam kondisi pasti           
Contoh kasus 1
Pengambilan Keputusan dalam Metode Linear
Karina Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh 1 unit meja adalah $7 sedang keuntungan yang diperoleh dari 1 unit kursi adalah $5. Kendala yang dihadapi Karina Furniture yaitu keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam  kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?
Meja (X1) dan kursi (X2).
1. Fungsi Tujuan
Maksimisasi Z = $7X1 + $5X2
2. Fungsi kendala
4 X1 + 3 X2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan)
2X1 + 1 X2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan)
X1 ≥ 0 (kendala non negatif pertama)
X2 ≥ 0 (kendala non negatif kedua)



Contoh kasus 2
Pengambilan Keputusan dalam Metode Analisis Jaringan

Chevrolet Tutup Pabrik, Bos GM Indonesia Mengundurkan Diri
KAMIS, 26 FEBRUARI 2015 | 22:39 WIB
TEMPO.COJakarta -PT General Motor Indonesia, produsen mobil Chevroret, akan menutup pabriknya di Bekasi pada akhir Juni 2015. Penutupan pabrik ini membuat Presiden Direktur PT General Motor Indonesia Michael Dunne memutuskan mengundurkan diri pada akhir Februari.
"Presiden Direktur GM Indonesia Michael Dunne telah memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir Februari untuk memulai kegiatan bisnis pribadi yang merupakan keahliannya," kata Stefan Jacoby, Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.
Stefan mengatakan keputusan Dunne telah diketahui GM beberapa waktu lalu. GM telah menentukan seorang pejabat baru untuk memimpin perusahaan distribusi yang juga akan diumumkan segera. Untuk sementara, Chief Financial Officer GM Pranav Bhatt akan ditunjuk sebagai pelaksana tugas presiden sampai pimpinan baru diumumkan.
GM Indonesia akan beralih dari produsen mobil Chevrolet menjadi perusahaan distributor. Penghentian produksi mobil Chevrolet diambil sebagai bagian dari fokus GM dalam upaya memperkokoh kinerja operasi secara global. Dia mengatakan GM Indonesia tetap akan memasarkan dan melayani purna jual kendaraan Chevrolet melalui jaringan dealer resmi.
GM mengapresiasi kinerja Dunne selama memimpin GM Indonesia. "Michael telah membawa berbagai penyegaran dan pendekatan yang inovatif terhadap gaya kepemimpinan dan pengalaman pelanggan," kata Zimmerman. "Kami mengucapkan terima kasih atas seluruh sumbangsihnya selama ini dan semoga sukses di masa mendatang," kata Tim Zimmerman, Presiden GM Southeast Asia Operations.

Pabrik General Motors Tutup Kemungkinan Masalah Finansial
JUM'AT, 27 FEBRUARI 2015 | 08:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif, Dewa Yuniardi, mengatakan akan ditutupnya pabrik mobil General Motors (GM) di Bekasi, Jawa Barat, pada Juni mendatang kemungkinan disebabkan karena masalah finansial.
"Sepertinya penjualan tidak memenuhi biaya operasional perusahaan," ujar Dewa saat dihubungi, Jumat, 27 Februari 2015. 
Selama pabrik GM ini ada, Dewa mengatakan sebenarnya pengaruhnya biasa saja. "Sepertinya tidak terlalu besar hasil penjualannya," kata dia. Hal tersebut diakibatkan akhir-akhir ini hasil mobil keluaran GM kalah bersaing dengan produsen mobil lainnya. 
Penutupan pabrik mobil Chevrolet di Indonesia berdampak pada nasib 500 karyawannya. "Kami dapat memahami bahwa keputusan ini akan mengecewakan seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi selama ini di Indonesia," kata Tim Zimmerman, Presiden, GM Southeast Asia Operations, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.
Tim mengatakan pihaknya akan bekerja dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada, termasuk pemerintah Indonesia, untuk membantu seluruh nasib karyawannya itu. Menurut dia, para karyawannya adalah orang-orang yang handal. "Terbukti Chevrolet Spin telah mendapat pengakuan sebagai mobil berkualitas dari para pelanggan, kalangan industri, dan General Motors," kata Tim.


Tutup Pabrik Spin, General Motor Hengkang dari Indonesia?
JUM'AT, 27 FEBRUARI 2015 | 06:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - General Motors (GM), produsen mobil terbesar di Amerika Serikat, Kamis, 26 Februari 2015, menyatakan akan menghentikan produksinya di Indonesia pada tahun ini, tapi tetap menjual Chevrolet melalui dealership (hak penjualan). "Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keputusan GM ini adalah biaya material yang tinggi dan kurangnya potensi untuk memanfaatkan basis pemasok lokal karena skala yang terbatas," kata GM, yang harus mengimpor suku cadang untuk merakit Spin.

Pabrik Chevrolet Tutup, GM Produksi Mobil Murah?
SABTU, 28 FEBRUARI 2015 | 06:41 WIB
TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, menilai tutupnya pabrik General Motors (GM) di Bekasi akibat belum mampu bersaing dengan produsen mobil yang lain. “Kurang kompetitif untuk pasar dalam negeri,” ujar Panggah ketika dihubungi Tempo, Jumat, 27 Februari 2015.
Untuk pasar dalam negeri, menurut Panggah, masyarakat cenderung memilih mobil tipe MPV (multi purpose vehicle) dibanding dengan tipe Chevrolet Spin yang diproduksi General Motors. “MPV lebih berkembang karena sudah menjadi tipe mobil khas Indonesia,” ujar dia.
Selain itu, Panggah menilai, penutupan ini berkaitan dengan rencana GM untuk memproduksi mobil murah hemat energi atau low cost green car(LCGC) yang akan bekerja sama dengan perusahaan asal Cina, yaitu Liuzhou Wuling. Liuzhou Wuling akan ekspansi ke Indonesia untuk pasar Asia Tenggara.
Liuzhou Wuling menggandeng GM untuk melebarkan usahanya memproduksi mobil LCGC. Perusahaan asal Cina tersebut, menurut Panggah, sudah menyampaikan rencana investasi untuk pembangunan pabrik di Kawasan Industri, Delta Mas, Bekasi seluas 60 hektare dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun. "GM punya 40 persen saham di situ," ujar dia. “Akan beroperasi mulai 2017.”
General Motors mulai beroperasi di Indonesia pada 1995. Setelah mendirikan pabrik, GM lantas menutupnya pada 2005. Perusahaan ini baru membuka kembali pabriknya di Bekasi pada Mei 2013. Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk menghentikan kembali operasinya pada Juni 2015.

Ini Sebabnya Mengapa GM di Indonesia Tutup
MINGGU, 01 MARET 2015 | 04:33 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:  Lesunya industri mobil Amerika di Indonesia rupanya sudah diprediksi sebelumnya. Pengamat otomotif Dewa Yuniardi mengatakan perkembangan industri mobil jepang di Indonesia akan lebih melejit dibanding pabrikan asal Amerika Serikat. “Ini karena brand image mobil Jepang di Indonesia lebih bagus,” ujar Dewa saat dihubungi Tempo.
PT General Motors Indonesia, produsen mobil Chevrolet akan menutup pabriknya di Bekasi pada akhir Juni 2015. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 penjualan mobil Chevrolet hanya mencapai 10.018 unit mobil. Penjualan terbesar terjadi pada Januari sebanyak 1.463 unit dan terendah pada Desember, yaitu 508 unit
Penutupan pabrik ini membuat Presiden Direktur PT General Motor Indonesia Michael Dunne memutuskan mengundurkan diri pada akhir Februari lalu.
"Presiden Direktur GM Indonesia Michael Dunne telah memutuskan untuk mengundurkan diri pada akhir Februari untuk memulai kegiatan bisnis pribadi yang merupakan keahliannya," kata Stefan Jacoby, Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International.
Ketua Gaikindo Johnny Darmawan menilai tutupnya pabrik GM ini merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan. Sebab, GM akan beralih untuk memproduksi mobil murah hemat energi atau low cost green car (LCGC) pada 2017. GM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Cina, Liuzhou Wuling.
“Jadi bukan semata-mata tutup. Mereka juga masih memasarkan produk mereka melalui dealer resmi,” ujar Johnny pada kesempatan terpisah.

Analisis  Kasus 1
JAWAB:
Kendala I: 4 X1 + 3 X2 = 240
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
4 X1 + 0 = 240
X1 = 240/4
X1 = 60.
memotong sumbu X2 pada saat X1 = 0
0 + 3 X2 = 240
X2 = 240/3
X2 = 80
Kendala I memotong sumbu X1 pada titik (60, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0,80).
Kendala II: 2 X1 + 1 X2 = 100
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
2 X1 + 0 = 100
X1 = 100/2
X1 = 50
memotong sumbu X2 pada saat X1 =0
0 + X2 = 100
X2 = 100
Kendala II memotong sumbu X1 pada titik (50, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0,100).
Titik potong kedua kendala bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi
2 X1 + 1 X2 = 100
X2 = 100 – 2 X1
4 X1 + 3 X2 = 240
4 X1 + 3 (100 – 2 X1) = 240
4 X1 + 300 – 6 X1 = 240
– 2 X1 = 240 – 300
– 2 X1 = – 60
X1 = -60/-2 = 30.
X2 = 100 – 2 X1
X2 = 100 – 2 * 30
X2 = 100 – 60
X2 = 40
Sehingga kedua kendala akan saling berpotongan pada titik (30, 40).
Feasible region (area layak) meliputi daerah sebelah kiri dari titik A (0; 80), B (30; 40), dan C (60; 0).
1. iso profit line
Z = $7X1 + $5X2
Keuntungan pada titik O (0, 0) adalah (7 x 0) + (5 x 0) = 0.
Keuntungan pada titik A (0; 80) adalah (7 x 0) + (5 x 80) = 400.
Keuntungan pada titik B (30; 40) adalah (7 x 30) + (5 x 40) = 410.
Keuntungan pada titik C (50; 0) adalah (7 x 50) + (5 x 0) = 350.
2. dengan titik sudut (corner point)
titik B (30; 40)
Z = $7X1 + $5X2
= (7 x 30) + (5 x 40) = 410.
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal sebesar 410.
      
       Analisis Kasus 2
Menurut kelompok kami, kasus PT General Motor Indonesia merupakan kasus yang biasa dialami oleh perusahaan-perusahaan lain, dan dalam kasus tersebut kami mengelompokkannya dalam kondisi pasti. Karena Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti, keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan, dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dan biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi.
Kasus PT General Motor Indonesia ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan beberapa metode, yang salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Jaringan. Hal itu dikarenakan metode yang ada pada analisis jaringan menekankan pada efisiensi biaya pelaksanaan serangkaian pekerjaan, dengan mempercepat salah satu atau beberapa kegiatan dalam rangkaian pekerjaan tersebut,dan mencakup sedikitnya penyelesaian masalah-masalah yang dialami PT General Motor Indonesia, yaitu :


a.     Waktu penyelesaian dari serangkaian pekerjaan tersebut
Dikutip dari TEMPO.CO , Jakarta: MINGGU, 01 MARET 2015 | 04:33 WIB.  Ketua Gaikindo Johnny Darmawan menilai tutupnya pabrik GM ini merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan. Sebab, GM akan beralih untuk memproduksi mobil murah hemat energi atau Low Cost Green Car (LCGC) pada 2017. GM akan bekerja sama dengan perusahaan asal Cina, Liuzhou Wuling. “Jadi bukan semata-mata tutup. Mereka juga masih memasarkan produk mereka melalui dealer resmi,” ujar Johnny pada kesempatan terpisah.
Jadi Keputusan untuk menutup perusahaan, merupakan salah satu alternatif PT GM Indonesia untuk tetap bisa beroperasi dipasaran Indonesia dengan tampilan wajah baru.
b.     Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan tersebut
Dengan keputusan ditutupnya PT GM Indonesia, maka biaya operasional yang dikeluarkan untuk memproduksi akan semakin kecil, mengingat bahan baku yang masih sulit didapatkan dan produk yang dipasarkan belum bisa bersaing dengan produk lain.
Dikutip dari TEMPO.CO, Jakarta  JUM'AT, 27 FEBRUARI 2015 | 06:44 wib, yang menegaskan bahwa  "Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keputusan GM ini adalah biaya material yang tinggi dan kurangnya potensi untuk memanfaatkan basis pemasok lokal karena skala yang terbatas," kata GM, yang harus mengimpor suku cadang untuk merakit Spin. 
Dari sini terlihat efisiensi resiko penggeluaran dana yang lebih besar dapat diminimalisir. Apabila pihak perusahaan bersihkukuh menjalankan perusahaan tersebut kerugian yang akan mereka tanggung akan menjadi semakin besar. Karena dari awal mereka tahu bahwa produk yang mereka hasilkan dan pasarkan selama beberapa tahun ini semakin menurun peminatnya.

c.     Waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan
Dari sini terlihat bahwa keputusan yang diambil oleh Presiden Direktur GM Indonesia Michael Dunne untuk mengundurkan diri pada akhir Februari lalu, merupakan keputusan yang tepat, karena ia tahu bahwa menurunnya pendapatan akan berpengaruh kepada kinerja dirinya sendiri bahkan karyawan. Dengan adanya hal itu, pihak dari perusahaan harus segera melakukan tindakan supaya para karyawan tidak merasa digantungkan.
Dikutip dari TEMPO.CO, Jakarta -   JUM'AT, 27 FEBRUARI 2015 | 08:10 WIB. Penutupan pabrik mobil Chevrolet di Indonesia berdampak pada nasib 500 karyawannya. "Kami dapat memahami bahwa keputusan ini akan mengecewakan seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi selama ini di Indonesia," kata Tim Zimmerman, Presiden, GM Southeast Asia Operations, dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 26 Februari 2015.
Tim mengatakan pihaknya akan bekerja dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada, termasuk pemerintah Indonesia, untuk membantu seluruh nasib karyawannya itu. Menurut dia, para karyawannya adalah orang-orang yang handal. "Terbukti Chevrolet Spin telah mendapat pengakuan sebagai mobil berkualitas dari para pelanggan, kalangan industri, dan General Motors," kata Tim.




PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi keputusan ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian, dan keputusan dalam konflik.
Suatu keputusan dalam kondisi pasti apabila hasil setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dengan pasti. Dalam kondisi pasti ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kondisi pasti didukung oleh informasi yang lengkap sehingga diramalkan secara tepat hasil dari suatu tindakan.
Ada beberapa teknik penyelesaian pengambilan keputusan kondisi pasti :
1.    Program linear
2.    Jaringan Kerja (Network)

3.2  Saran
Dalam mengambil keputusan, kita semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk pembuat keputusan yang sukses mempunyai kesamaan tingkah laku dengan pertimbangan apa yang harus dilakukan agar keputusan yang dibuat berhasil dan sukses, pertimbangan tersebut antara lain selalu siap, mengetahui budaya organisasi, benar-benar menggunakan proses pembuatan keputusan, dan menggunakan pemecahan masalah yang kreatif/sesuai dengan permasalahan sebuah organisasi.



DAFTAR PUSTAKA


Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.
Saiman, Leonardus. 2015. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta : Salemba Empat.
Supriyanto. 2016. Retrospektif Ilmu Administrasi Bisnis. Jakarta : Mitra Wacana Media.
 Ambargo, Herdino. “Pengambilan Keputusan dalam Organisasi”. 22 Mei 2013.http://dhino-ambargo.blogspot.co.id/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
     Amirullah. “Chevrolet Tutup Pabrik, Bos GM Indonesia Mengundurkan Diri”. 26 Februari 2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/26/171645596/chevrolet-tutup-pabrik-bos-gm-indonesia-mengundurkan-diri
Antara. “Tutup Pabrik Spin, General Motor Hengkang dari Indonesia?”. 27 Februari 2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/27/122645665/tutup-pabrik-spin-general-motor-hengkang-dari-indonesia
Ernis, Devy. “Ini Sebabnya Mengapa GM di Indonesia Tutup”. 01 Maret 2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/03/01/124646060/ini-sebabnya-mengapa-gm-di-indonesia-tutup

Ernis, Devy. “Pabrik Chevrolet Tutup, GM Produksi Mobil Murah?”. 28 Februari 2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/28/124645915/pabrik-chevrolet-tutup-gm-produksi-mobil-murah
Kholifah, Umi. “Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti”. 29 Desember 2016. http://kondisipastitpk.blogspot.co.id/
 Rahmawati, Wita. “Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti”. 09 November 2014. http://witarahmawati.blogspot.co.id/2014/11/pengambilan-keputusan-dalam-kondisi.html
Sinaga, Odelia. “Pabrik General Motors Tutup Kemungkinan Masalah Finansial”. 27 Februari 2015. https://otomotif.tempo.co/read/news/2015/02/27/122645690/pabrik-general-motors-tutup-kemungkinan-masalah-finansial